#
Ketika banyak orang terpacu ingin segera kaya, mapan, berkecukupan, dan menampilkan semua itu dengan simbol-simbol barang dengan merk tertentu. Kadang saya sulit memahami bagaimana jalan pikir orang lain dalam mengekspresikan dirinya.
#
Kita pun mungkin mengalami euforia yang sama. Sama sprt kita dulu lepas SMA dan masuk dunia kuliah. Euforia ketika sudah lulus kemudian memperoleh pekerjaan dengan gaji yang cukup layak untuk meningkatkan kualitas hidup kita yang mungkin lebih tepatnya meningkatkan gaya hidup kita.
#
Untuk bisa bertingkah kaya, orang tdk perlu belajar. Tapi untuk menjadi sederhana, orang harus belajar keras.
#
Di tengah proses dan fase pembuktian kita terhadap dunia disekitar kita, kita kadang salah memilih bentuk pembuktian itu. Bahwa kita sudah mencapai kesuksesan dibuktikan dengan apa-apa yang kita mampu beli dan miliki saat ini. Dengan setelah licin yang rapi dan foto di media sosial yang menampilkan kehidupan kita sehari-hari ditempat-tempat yang keren. Kadang kita keliru melihat dunia ini.
Kita keliru dalam memahami bahwa fase pembuktian diri itu bukan dengan itu. Tapi dengan apa yang kita bisa berikan untuk kebaikan di sekitar kita, untuk orang lain, dan untuk sesuatu yang lebih besar.
#
Kita perlu memahami dalam 24 jam yang sama, ada orang yang bisa mengatur waktu untuk memikirkan dirinya sendiri, ada yang bahkan bisa selesai memikirkan dirinya sendiri dan orang lain, ada yang juga bahkan 24 jam tidak selesai mengurus dirinya sendiri.
#
Kita tdk perlu tampil mengagumkan untuk membuat orang lain terkagum. Lakukan segala sesuatu dengan tulus dan sederhana, makanlah dengan sederhana, berpakaianlah dengan sederhana, dan tidak perlu pusing tentang harus tampil seperti apa hari ini dan esok.
Sederhana saja. Toh kita kan cuma singgah😊
Via: kurniawangunadi
0 komentar:
Posting Komentar